Sejarah membuktikan bahwa pasukan dan bangsa yang lebih besar dan lebih canggih persenjataannya bisa hancur oleh pasukan dan bangsa yang kecil dan kalah canggih persenjataannya, namun SOLID berjuang di jalan-Nya dan JITU dalam rencana dan eksekusi STRATEGI tempurnya. Lihatlah saja data-data komparasi pasukan-pasukan yang bertempur di Khaybar dan Hunayn pada masa Rasulullah saw. Pasukan Rasulullah saw. lebih kecil tapi solid sehingga dapat memenangkan pertempuran dengan minimum korban jiwa.
Masalahnya di Indonesia, banyak pejabat dan pengambil kebijakan di eksekutif, legislatif, dan yudikatif masih banyak yang menjadi penyembah-penyembah jabatan, pangkat, kekuasaan, seks, harta, uang dan iming-iming duniawi lainnya. Sehingga mudah diperbudak (baca: “gampang dibeli”) pihak asing atau di-“pelihara” oleh para pengusaha nakal dengan iming-iming dukungan kekuasaan, seks, harta, uang dan atau lain-lainnya. Akibatnya banyak pejabat dan parpol menyimpang dari jalan-Nya dan saling berebut jabatan, pangkat, kekuasaan, uang, harta untuk melanggengkan kekuasaan. Alias antar pejabat dan parpol TIDAK SOLID, yang dipikirkan hanya kepentingan pribadi dan parpol-nya saja. Prinsip mereka right or wrong is my party, tiada teman dan musuh abadi kecuali kepentingan. Na’udzubillahi min dzalik. Continue reading