Asal-usul gerakanSuaraHATI

Dengan ber-Pancalaku, siapa saja dapat menyebarkan keberkahan dan memperbaiki kualitas kehidupan manusia. Pancalaku adalah Ruh Gerakan SuaraHATI. Di mana Gerakan SuaraHATIitu sendiri adalah sebuah gerakan moral lintas agama, bangsa dan benua yang terbentuk dan berkembang melalui proses peristiwa-peristiwa berikut ini:

Minggu Paing, 13 Juli 2008, habis sholat Zhuhur dan Ashar saya memohon kepada Allah agar saya dipertemukan dengan pejabat yang ditunjuk oleh Allah untuk menyebarkan nilai-nilai “Catatan Harian Membuka Hati” (CHMH) itu dalam masyarakat agar masyarakat dengan mengamalkan nilai-nilai CHMH itu menjadi sembuh terbebas dari korupsi, kemaksiatan dan penyakit-penyakit sosial lainnya. Berapa hari kemudian, lupa saya apakah hari Senin, Selasa atau Rabu, saya tiba-tiba ditilpun oleh Pak Cahyana Ahmadjayadi (CA), yang merupakan salahsatu Dirjen, Pejabat Eselon I di Depkominfo kala itu, minta ketemu dengan saya. Saat itu Pak CA mengira saya seorang yang berumur 50 tahun keatas, hehe, dan pingin langsung ketemu dengan saya untuk lebih mendalami CHMH. Beliau juga memborong buku-buku CHMH untuk dibagi-bagikan di majelis pengajian beliau di Bandung.

Sabtu Kliwon, 26 Juli 2008, saya janjian dan ketemu Pak CA di Bandung. Dalam pertemuan tersebut beliau menyampaikan keinginannya untuk membuat komunitas U’lul albab yang mengumpulkan berbagai intelektual di bidang spiritual agama dan membangun Baitul Hikmah (Rumah Ilmu-Ilmu Kebijaksaan) seperti di zaman Harun al-Rasyid dahulu yang menerjemahkan buku-buku karya Pytagoras, Plotinus, cendekiawan-cendekiawan Cina ke dalam bahasa Arab sehingga memperkaya khazanah budaya intelektual dunia Islam saat itu sehingga menjadi kiblat Iptek se-Dunia pada zaman itu, ilmuwan-ilmuwan seperti Hathami, Ibnu Sina, Ibn Rusyd, dlsb banyak bermunculan pada zaman keemasan Islam saat itu. Sekalian untuk menyebarkan nilai-nilai CHMH, melalui Baitul Hikmah itu. Saya setujui usulan Pak CA tersebut dengan syarat Pak CA mengumpulkan SDM lainnya yang kiranya bisa menjadi Pendiri Baitul Hikmah itu.

27 Juli-1 Agustus 2008, saya diperkenalkan via sms dengan 7 (tujuh) calon Pendiri komunitas Baitul Hikmah lainnya di samping Pak CA dan saya, yaitu:
1. Oman Abdurahman (Pendidik Masyarakat, Ahli Geologi)
2. Raden Aas Rukasa (Kang Aas, Ahli Bio-Energi dan Senam Pernafasan, Pelukis, alumni Teknik Mesin ITB)
3. Dodi Syaripudin (Konsultan Bisnis & Manajemen, saat itu Anggota Komite Audit PTPN VIII)
4. TB Rahmat Sentika (Dokter Spesialis Anak)
5. Gempar Ikka Wijaya (Staf Ahli IT di Depkominfo RI),
6. IWAN Dwi Setiawan (Pegawai BPK-RI); dan
7. Tata Karwata Widjaya (Penyiar Radio, General Manager Radio Mustika 107.5 Bandung).

Senin Wage, 4 Agustus 2008, rencana pembentukan Baitul Hikmah itu saya sounding dengan para pembaca CHMH lintas agama saya selama ini, dan mereka senang dan mengusulkan nama Baitul Hikmah itu diganti menjadi Komunitas SUARAHATI agar bisa merangkul semua pemeluk agama.

Minggu Wage, 24 Agustus 2008, kesembilan calon Pendiri di atas minus Dr. Sentika, bertemu di Bandung. Dalam pertemuan itu juga hadir belasan mahasiswa dan aktivis jaringan Pak CA. Selain itu juga hadir:
1. Ir. Dadang Mohammad (yang sekarang menjabat Korbid Pengembangan Ekonomi Hijau)
2. Okki Susyani Jusuf (Aktivis dan Pemerhati Budaya Kanal Kesultan Sriwijaya dan Tarumanagara)
Pada pertemuan tersebut diputuskan bahwa Komunitas Baitul Hikmah itu disebut Komunitas SUARA

Malam Selasa Legi, 26 Agustus 2008/Senin Malam 25 Agustus 2008, dibuatlah mail list http://groups.yahoo.com/group/suaraSUARA/yang terdiri dari:
1. Belasan hingga 40-an anggota Komunitas SUARA
2. 1.600 (seribu enam ratus) lebih Komunitas SUARAHATI, yang merupakan pembaca tulisan-tulisan gratis Wiyoso Hadi sejak akhir 2000. Pada tahun 2000, baru belasan orang jadi pembaca tulisan Wiyoso Hadi. 8 tahun kemudian sudah 1.600 lebih pembacanya dari dalam dan luar negeri, sehingga untuk memudahkan komunikasi, saya gabungkan mereka dalam milist http://groups.yahoo.com/group/suaraSUARA/. Dan untuk menghormati para pembaca tulisan-tulisan CHMH Wiyoso Hadi, maka pada perkembangannya, komunitas maya ini tidak dikenal sebagai Komunitas SUARA, tapi disebut sebagai Gerakan SuaraHatisuaraSUARA. Sekali lagi nama SuaraHati itu bukan usulan saya, tapi usulan “mayoritas” pembaca tulisan saya, dan saya terima dengan legowo, agar Gerakan ini tidak hanya dimiliki oleh saya ataupun 40-an anggota “awal” Komunitas SUARA, tapi dimiliki oleh seluruh fans pembaca tulisanCHMH Wiyoso Hadi selama ini, yang sekaligus merupakan 90% (sembilan puluh persen) lebih dari total anggota milistSuaraHatisuaraSUARA ini.

“Dan (ALLAH) Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang percaya ). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.”
( QS. Al-A’nfaal, ayat ke-63 )

amiin

http://www.facebook.com/people/Yos-W-Hadi/1373431166

One thought on “Asal-usul gerakanSuaraHATI

Leave a Reply to Termuat di Mutiara Kalbu (PancalaNet) | gemparikkawijaya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AlphaOmega Captcha Classica  –  Enter Security Code