Kumpulan Hikmah Ramadhan 1434H (2)

 

Hikmah 11

“From Heart to Heart there is a connection.

From Mind to Mind there is a connection.

From Soul to Soul there is a connection.

And from Spirit to Spirit of another dimension there is a connection.

The key is just a matter of communicating at the same spiritual frequency

between Heart to Heart, Mind to Mind, Soul to Soul, and Spirit to Spirit.”

~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

 

[In Bahasa]

“Dari kalbu ke kalbu ada sambungan.

Dari pikiran ke pikiran ada sambungan.

Dari jiwa ke jiwa ada sambungan.

Dan dari ruh ke ruh dari dimensi yang lain ada sambungan.

Kuncinya hanya pada hal berkomunikasi dengan frekuensi spiritual yang

sama antara hati ke hati, pikiran ke pikiran, jiwa ke jiwa, dan ruh ke ruh.”

~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – ) Continue reading

Kumpulan Hikmah Ramadhan 1434H (1)

Hikmah 1
“Fasting without being humble, truthful, sincere, zuhud
and fanafillah (egoless) is still fasting to pleasure the ego
and not yet total submission and loyalty to God alone.”
~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – )

[In Bahasa]
“Berpuasa tanpa rendah hati, jujur-lurus, tulus, zuhud dan
fanafillah adalah masih berpuasa untuk menyenangkan ego
dan belum sepenunya tunduk dan setia kepada Allah saja.”
~ Yos Wiyoso Hadi (5 Muharram 1395H – ) Continue reading

Lihat! Tuhan sediakan daun pisang buat kita

Melalui keteladanan semasa hidupnya, si hamba mengajarkan:
Janganlah bersikap dan berkata kasar
karena akan mengurangi kepekaan batin mendengar dan melihat hidayah Tuhan

Puasa bicara lah
daripada menyakiti orang dengan kata-kata fitnah dan dusta
meski tak disengaja

Berikanlah seluruh makan siangmu pada fakir miskin kelaparan yang datang padamu
meski engkau sendiri makan terakhir kemarin malam

Kita tak kaya, payung pun tak punya
jangan sedih nduk, bersyukurlah
lihat! Tuhan sediakan daun pisang buat kita Continue reading

Saudaramu adalah cerminmu

Allah Swt. telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Bila ia memiliki kekurangan di sisi fisik, ia dikaruniai potensi kelebihan intelektual dan/atau spiritual
Bila ia memiliki kekurangan di sisi intelektual, ia dikaruniai potensi kelebihan fisik dan/atau spiritual
Bila ia memiliki kekurangan di sisi spiritual, ia dikarunai potensi kelebihan fisik dan/atau intelektual
Tinggal pilihannya mau menyesali keadaan dirinya, atau:
Mau “mencari”, menyadari, mengasah dan mengaktualisikan potensinya:
Dan menambah keberuntungan, mengubah nasib hidupnya Continue reading

Sepuluh Hikmah Puasa

BismillahirRahmaanirRahiim

Dear All,

Semoga kumpulan catatan ringan 10 (sepuluh) HIKMAH PUASA di bawah ini dapat menambah rasa cinta kita pada Allah, Ramadhan, dzikir, puasa dan untuk berbuat baik lebih banyak lagi bagi umat manusia.

HIKMAH PUASA 1
“There is no month more blessed and full of joy for those
who believe, fasting and do good deeds than Ramadan
Marhaban ya Ramadan.”
~ Yos Wiyoso Hadi (Moharram 5, 1395AH – ) Continue reading

Kemuliaan seseorang di sisi Allah

Janganlah sombong
kerajaan Langit bersemayam dalam hati suci hamba-hamba-Nya yang saleh
menjadikan empunya dapat membuka dan menarik hati orang-orang yang DIA kehendaki, kembali kepada-Nya

karunia dari Langit dan di bumi diwarisi
kepada hamba-hamba-Nya yang sabar dan saleh

tiada nabi yang diutus sesudah Muhammad,
hamba-hamba saleh yang terpilih menerima limpahan cahaya terang penerang
melalui pancaran benderang ungkapan hati suci Hakikat Muhammad:
melalui Dzawq, Penyingkapan Hati, dan Mimpi-Mimpi yang Benar

Dan ingatlah Kisah Adam yang ilmu makrifatnya ditakdirkan melebihi Ibrahim
namun di sisi Allah, kemuliaan Ibrahim melebihi Adam

Sungguh kemuliaan seseorang di sisi Allah,
bukan karena karunia kelebihan yang ditakdirkan kepadanya

tapi sejauh mana mengamalkan karunia kelebihannya
yang Allah takdirkan kepadanya
untuk beramar makruf nahi munkar

Mahasuci Allah Yang Menetapkan lagi Menyempurnakan
dan Allah Mahateliti lagi Mahabijaksana dalam penciptaan

(Sabtu ba’da subuh, 11 Ramadhan 1423H/17 November 2002)

He is my beloved. Through him, I know HIM better

“It is said that after Muhammad (sallaLlahu a’layhi wassalam) and the
prophet’s revelation does not descend upon anyone else. Why not?
In fact it does, but then it is not called ‘revelation.’ It is what the Prophet (sallaLlahu a’layhi wassalam) referred to when he said, ‘The believer sees with the Light of God.’ When the believer looks with God’s Light, he sees all things: the first and the last, the present and the absent. For how can anything be hidden from God’s Light? And if something is hidden, then it is not the Light of God. Therefore the meaning of revelation exists, even if it is not called revelation.”
~ Jalal u’ddin Muhammad Balkhi al-Rumi, in Fihi Ma Fihi

Continue reading

Membangun Keluhuran Bangsa, Negara yang Solid dan Persaudaraan Dunia

Sejarah membuktikan bahwa pasukan dan bangsa yang lebih besar dan lebih canggih persenjataannya bisa hancur oleh pasukan dan bangsa yang kecil dan kalah canggih persenjataannya, namun SOLID berjuang di jalan-Nya dan JITU dalam rencana dan eksekusi STRATEGI tempurnya. Lihatlah saja data-data komparasi pasukan-pasukan yang bertempur di Khaybar dan Hunayn pada masa Rasulullah saw. Pasukan Rasulullah saw. lebih kecil tapi solid sehingga dapat memenangkan pertempuran dengan minimum korban jiwa.

Masalahnya di Indonesia, banyak pejabat dan pengambil kebijakan di eksekutif, legislatif, dan yudikatif masih banyak yang menjadi penyembah-penyembah jabatan, pangkat, kekuasaan, seks, harta, uang dan iming-iming duniawi lainnya. Sehingga mudah diperbudak (baca: “gampang dibeli”) pihak asing atau di-“pelihara” oleh para pengusaha nakal dengan iming-iming dukungan kekuasaan, seks, harta, uang dan atau lain-lainnya. Akibatnya banyak pejabat dan parpol menyimpang dari jalan-Nya dan saling berebut jabatan, pangkat, kekuasaan, uang, harta untuk melanggengkan kekuasaan. Alias antar pejabat dan parpol TIDAK SOLID, yang dipikirkan hanya kepentingan pribadi dan parpol-nya saja. Prinsip mereka right or wrong is my party, tiada teman dan musuh abadi kecuali kepentingan. Na’udzubillahi min dzalik. Continue reading

Tingkatan Puasa

BismillahirRahmaanirRahiim

Kalau menggunakan terminologi PANCALAKU, maka tingkatan puasa :

Puasa awwam, adalah menjaga perut dan syahwat dari makanan, minuman, dan hubungan badan serta hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Puasa khusus, adalah mengolah hati, jiwa, batin sehingga segala apa yang boleh kita dengar, lihat, ucapkan dan lakukan mencerminkan kerendahatian, kelurusan (kesalehan moralitas) dan ketulusan hati, jiwa, batin kita, seperti kerendahatian, Kelurusan (kesalehan moralitas) dan Ketulusan Nabi Ibrahim as dan semua nabi Allah, juga seperti Bunda Maria/Siti Maryam as dan seluruh orang suci di Jalan Allah. Continue reading